Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PLN Disuntik Rp12,8 Triliun dari 2 Lembaga Asing, untuk Apa?

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Kamis, 17 Desember 2020 |17:31 WIB
PLN Disuntik Rp12,8 Triliun dari 2 Lembaga Asing, untuk Apa?
Listrik (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat telah menerima dana dari Asian Development Bank (ADB) dan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) dengan total nilai bernilai total USD910 Juta atau Rp12,8 triliun (Kurs Rp14.107 per USD). Dana itu akan alokasikan untuk investasi kelistrikan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Luky Alfirman menyampaikan, PLN terus berupaya menyediakan listrik bagi masyarakat. Komitmen tersebut memperoleh dukungan dari dua lembaga keuangan internasional tersebut.

 Baca juga: Erick Thohir ke PLN: Jangan Gara-Gara Monopoli Listrik, Maunya Dilayani!

Di mana, total dukungan pendanaan yang diberikan oleh ADB untuk pendanaan program investasi kelistrikan di Regional Kalimantan, Maluku dan Papua sebesar USD600 juta dan dari KfW untuk program investasi kelistrikan khususnya distribusi ke pelanggan di Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara sebesar USD310 juta.

“Dukungan ini menjadi penting mengingat Kawasan Timur Indonesia tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Sementara masyarakat tentu membutuhkan layanan listrik yang berkualitas. Melalui dukungan ini, diharapkan juga dapat mendorong roda perekonomian di Kawasan Timur Indonesia,” ujar Luky, dalam siaran pers, Kamis (17/12/2020).

 Baca juga: Mandiri Syariah Modali PLN Rp1,2 Triliun

Bahkan, jaminan pemerintah kepada kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Di mana, program investasi ini guna penyambungan pelanggan baru maupun peningkatan pelayanan kepada para pelanggan eksisting di Kawasan Timur Indonesia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement