Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waspadai Iklim Ekstrem 2021, Apa yang Dilakukan Pak Mentan?

Rina Anggraeni , Jurnalis-Kamis, 31 Desember 2020 |17:01 WIB
Waspadai Iklim Ekstrem 2021, Apa yang Dilakukan Pak Mentan?
Mentan Syahrul Limpo (Dok. Kementan)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa tahun depan pihaknya akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrem. Terutama yang mempengaruhi jalannya produksi pangan di musim tanam 2021.

Menurut Mentan, antisipasi itu sudah dirancang dengan percepatan tanam, infrastruktur air, serta pencocokan validasi cuaca dengan menggunakan data BMKG.

Baca juga:  Food Estate Kalteng Mulai Ditanami Padi pada Januari 2021

"Selama ini kita selalu bersoal dengan masalah cuaca dan hama. Karena itu kita lakukan mapping serta kerjasana dengan BMKG. Yang pasti kita terus bergerak cepat. Mudah mudahan ini bisa berjalan dengan baik dan bukan hanya beras yang terpenuhi, tapi komoditas lain selalu tersedia," ujar Mentan di Jakarta, Kamis (31/12/2020)

Mentan menyampaikan, keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan adalah modal utama dalam melakukan fokus kerja di tahun depan. Karena itu, pendekatan kerja yang diambil harus berjalan efektif dan efisien.

 Baca juga: Upah Buruh Tani Naik Jadi Rp55.848/Hari

"Pertanian di tahun 2021 itu sudah kita rancang pada tahun 2020, karena itu kita hanya perlu melakukan intervensi agar produksi tahun depan berjalan dengan lancar serta sesuai dengan haraapn. Insyaallah cuaca bisa kita kendalikan," katanya.

Namun secara umum, kata Mentan, pihaknya sudah mempersiapkan pasokan beras dari Musim Tanam 1 dan 2 yang digarap pada Januari-Juni 2020 dengan stok mencapai 7,4 juta ton, dimana produksi yang ada mencapai 17 juta ton dengan kebutuhan konsumsi sebesar 15 juta ton.

"Untuk kesiapan 2021 kami sudah masuk dari Oktober 2020 sampai panen raya di Maret 2021 mendatang dengan luas lahan 8 juta hektare dan hasilnya bisa mencapai 18,5 juta ton sampai Juni 2021. Berarti stok akhir kita di 2021 menyampai 8-9 juta ton," katanya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement