JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut salah satu penyebab kenaikan harga kedelai impor yakni ongkos angkut yang juga mengalami kenaikan.
"Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga kedelai impor yakni ongkos angkut yang juga mengalami kenaikan," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi di Jakarta, Senin (4/1/2020).
Baca Juga: Harga Kedelai Impor Mahal, Mentan Andalkan Produksi Lokal
Kemudian, lanjut dia, waktu transport impor kedelai dari negara asal yang semula ditempuh selama 3 minggu menjadi lebih lama yaitu 6 hingga 9 minggu.
"Dan dampak pandemi Covid-19 menyebabkan pasar global kedelai saat ini mengalami goncangan akibat tingginya ketergantungan impor," jelas dia.
Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Mentan: Efek Covid-19
Maka itu, lanjut dia, peluang ini tentunya dimanfaatkan Kementan untuk meningkatkan pasar kedelai lokal dan produksi kedelai dalam negeri.
"Kita melakukan MoU antara Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) dengan Gabungan Kelompok Tani dengan investor dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk meningkatkan kemitraan produksi dan memaksimalkan pemasaran serta penyerapan kedelai lokal milik petani," ungkap dia.
Untuk diketahui, tingginya impor kedelai bukan semata-semata karena faktor produksi. Namun demikian, hal tersebut terjadi karena disebabkan kondisi kedelai merupakan komoditas non lartas yang bebas impor kapan saja dan berapun volumenya tanpa melalui rekomendasi Kementan.