Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PPKM Jawa-Bali Berlaku, Awas Rupiah Semakin Tertekan

Fadel Prayoga , Jurnalis-Senin, 11 Januari 2021 |09:00 WIB
PPKM Jawa-Bali Berlaku, Awas Rupiah Semakin Tertekan
Rupiah (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak di level Rp13.900 per USD-Rp14.100 per USD. Namun di tengah sentimen positif yang terjadi ada sentimen negatif yang sempat mengganggu laju pergerakan Rupiah.

Dari dalam negeri, pertambahan kasus Covid-19 yang masih tinggi membuat kembali diadakannya pembatasan kegiatan masyarakat, kali ini dikenal dengan istilah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali yang mulai berlaku dari tanggal 11-25 Januari 2021.

Pengetatan ini tentu saja dapat berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak pada pergerakan Rupiah. Demikian seperti dilansir laporan Tresuary MNC Bank, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Dolar AS Pukul Mundur Rupiah ke Level Rp14.007 per USD 

Dari AS, lonjakan imbal hasil obligasi AS mulai membebani mata uang pasar berkembang. Lonjakan imbal hasil benchmark global utama meningkatkan prospek jeda dalam penurunan dolar baru-baru ini, yang dapat merusak momentum reli untuk aset berisiko seperti rupiah.

Untuk minggu ini ada kabar positif dari program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia telah memberi label halal dan suci untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih melakukan uji untuk menerbitkan izin penggunaan darurat. Setelah BPOM memberikan lampu hijau maka orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19 adalah Presiden Joko Widodo. Mulainya program vaksinasi di Indonesia diharapkan mampu menjadi momentum pemulihan untuk perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 112,5 poin atau 0,81% ke Rp14.022,5 per USD pada Jumat (8/1/2021). Jisdor berada di Rp14.058 per USD turun 120 poin. Sementara itu, dollar index naik 0,1% menjadi 89,92.

 

Sebenarnya sejak awal tahun terlihat investor asing mulai masuk ke aset-aset keuangan domestik. Aliran modal asing yang masuk ke pasar finansial turut mengangkat kinerja bursa saham dan nilai tukar rupiah.

Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) meramal ekonomi Indonesia tumbuh 4,8% tahun ini. IMF lebih optimis memandang perekonomian RI ketimbang Bank Dunia yang memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) RI di angka 4,4% tahun ini. Kebijakan makroekonomi yang masih akomodatif diharapkan mampu menggairahkan roda perekonomian yang lesu saat terjangkit Covid-19 sepanjang tahun 2020.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement