JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai saat DKI Jakarta menerapkan PSBB ketat dan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali, maka dampak secara Nasional bagi hotel dan restoran cukup besar. Sebab, posisi di Pulau Jawa yang paling penting itu ada di DKI Jakarta.
"Karena sumber kegiatan itu di DKI Jakarta. Nah kalau untuk Jawa Bali, sebenarnya di wilayah Jawa masyarakat yang gunakan transportasi udara menurun jadi lebih banyak melalui transportasi darat. Sehingga kebijakan antar Pulau Jawa dengan kebijakan antigen itu mungkin tidak terlalu berdampak namun dampak akan kerasa pada saat di Tol Luar Jawa seperti Tol Sumatera," jelas Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Cetak Rekor, Okupansi Kamar Hotel Ikut Naik
Khusus Bali, tentu pasti ada dampaknya, sebab diberlakukan juga rapid test. Namun menurut dia, permasalahnnya di sini adalah tempat rapid tes tidak semudah yang dibayangkan.
Dengan adanya kebijakan wajib rapid tes 1x 24 jam ini akan berpengaruh pada wisatawan. Bahkan biaya mereka untuk melakukan perjalan pun akan bertambah.