Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hati-Hati! Jangan Tergiur 'Pompom' Saham ala Influencer

Antara , Jurnalis-Kamis, 14 Januari 2021 |20:33 WIB
Hati-Hati! Jangan Tergiur 'Pompom' Saham ala Influencer
IHSG (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kenali sahamnya

Membeli saham adalah membeli perusahaan. Artinya, investor harus menganalisis bisnis perusahaan yang akan dibeli, bukan hanya sekadar melihat pergerakan harga sahamnya.

Tak kenal maka tak sayang. Untuk itu, penting bagi investor mengenali saham yang akan dibeli dengan melakukan berbagai analisa seperti analisa fundamental dan teknikal.

Dalam berinvestasi saham, investor wajib mengenali perusahaan yang akan dibeli, baik sektor usahanya, laporan keuangannya hingga aksi korporasinya agar dapat meraih keuntungan maksimal.

Investor ternama di dunia, Warren Buffet, mempercayai analisa fundamental dalam melakukan investasi. Analisa fundamental kerap digunakan oleh investor jangka panjang seperti Warren Buffet untuk menyaring saham yang termasuk pada kategori baik.

Sementara pengguna analisa teknikal tersohor ialah George Soros. Pengguna analisa teknikal umumnya disebut dengan trader, melakukan investasi secara jangka pendek seperti investasi secara harian.

Salah satu soal yang kerap dihadapi investor atau pelaku pasar dalam berinvestasi di saham adalah bagaimana memilih saham yang bagus dan prospektif sehingga menghasilkan profit yang maksimal.

Nah, dalam proses memilih inilah investor harus didasari pertimbangan yang logis, rasional, masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai profil risiko investor.

Salah satu acuan yang kerap dipergunakan oleh pelaku pasar modal dalam memilih saham dikenal dengan istilah rasio harga saham terhadap laba bersih emiten atau Price Earning Ratio (PER).

Sesuai dengan istilahnya, PER berarti perbandingan antara harga pasar dengan laba bersih per saham atau Earning Per Share (EPS).

Analisa PER suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara membandingkan PER dalam industri sejenis.

Jika PER lebih kecil dari rata-rata emiten lainnya dalam industri sejenis, maka harga perusahaan dianggap relatif lebih murah. Saham dengan PER yang rendah, biasanya banyak diminati oleh investor.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement