JAKARTA - Meski Indonesia telah melakukan vaksinasi tahap pertama dengan menggunakan vaksin Covid-19 hasil produksi Sinovac, China. Namun, pemerintah belum bisa memastikan ketahanan stok vaksin Covid-19 yang diperoleh dari hasil kerja sama multilateral akan berlangsung lama.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, Indonesia perlu mengembangkan vaksin Merah Putih secara cepat untuk menghindari ketergantungan bahan baku vaksin dan vaksin jadi hasil buah tangan perusahaan global. Hal itu sekaligus merealisasikan harapan kemandirian di sektor kesehatan dalam negeri.
Baca juga: Begini Cerita Pedagang saat Disuntik Vaksin Covid-19 Bareng Jokowi
"Jadi seperti yang diinformasikan kemarin kita juga belum tahu vaksin ini akan bertahan berapa lama, sehingga kita membutuhkan ketahanan dalam negeri sehingga kita tidak bergantung lagi ke barang-barang (kesehatan) impor," ujar Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1/2021).
Dia bilang, pengalaman ketergantungan Indonesia kepada negara lain di sektor farmasi saat pandemi Covid-19, membuat pemerintah mengalami kesulitan melakukan supply kepada masyarakat.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Bikin Rupiah Perkasa
"Pengalaman kita selama pandemi ini kebergantungan yang sangat tinggi itu juga membuat kita susah untuk mendapatkan supply. Dengan demikian adanya vaksin merah putih ini kami optimis, harapan dari pemerintah bahwa adanya kemandirian kesehatan Indonesia ini bisa kita perbaiki kedepannya," katanya.