JAKARTA - Harga emas berjangka kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, karena dolar AS tetap di bawah tekanan.
Prospek lebih banyak stimulus dari pemerintahan baru Presiden Joe Biden mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, namun di sisi lain menurunkan nilai tukar mata uang.
Baca Juga: Tertekan Dolar AS, Harga Emas Anjlok 1%
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melonjak USD10,3 atau 0,56% menjadi USD1.840,20 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka terangkat USD6,90 atau 0,38% menjadi USD1.836,80, demikian dilansir dari Antara, Rabu (20/1/2021).
Indeks dolar tergelincir dari level tertinggi empat minggu di sesi terakhir, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Selama kami mendapatkan momentum ini (dalam ekuitas) pada aspek positif, itu membuat harga emas diperdagangkan relatif dalam kisaran tertentu," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments. Kemungkinan lebih banyak stimulus sangat positif untuk emas, ujarnya lagi.