JAKARTA - Joe Biden dalam waktu dekat akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 pada Rabu (20/1/2021). Calon presiden dari Partai Demokrat berhasil menundukkan lawannya yang merupakan seorang petahana dengan perbedaan suara yang cukup telak.
Biden dipastikan menang setelah mendapatkan 306 suara elektoral. Trump hanya mendapatkan 232 suara. Hasil itu membuat Biden memenangkan pesta demokrasi tersebut bersama Wakil Presiden terpilih Kamala Harris.
 Baca juga: Biden Bakal Naikkan Tarif Pajak Korporasi Jadi 28%, Ini Kata Yellen
Beberapa pengamat ekonomi di Indonesia pun menilai pelantikan Biden menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut akan membawa angin segar bagi perekonomian Tanah Air.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyebut sisi positif untuk ekonomi Indonesia bila Biden menang ialah eskalasi perang dagang dengan China akan menurun. Sebab, situasi akan menguntungkan pemulihan ekspor Indonesia baik ke AS maupun sebagai pemasok bahan baku ke China.
 Baca juga: Di Era Biden, AS Tetap Jadi Jagoan Pasar Minyak Dunia
"Biden dalam hal stimulus dinilai lebih pro terhadap kelas menengah AS yang merupakan pasar besar produk garmen dan alas kaki dari Indonesia. Berbeda dengan Trump yang pro terhadap keringanan pajak bagi kelas atas atau elit," kata Bhima kepada Okezone, Rabu (20/1/2021).
Gelontoran stimulus di AS yang lebih besar diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi global. Di sisi lain, Biden juga menaruh perhatian terhadap penanganan Covid19 yang lebih serius dengan pendekatan sains.
"Ini kabar baik agar pandemi bisa segera ditekan di AS," ujar Bhima.
Follow Berita Okezone di Google News