NEW YORK - Pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden memberikan satu tantangan besar. Tantangan terbesar dihadapi penyelenggara pelantikan tahun ini adalah bagaimana melakukan upacara dengan aman di tengah pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
Komite Pelantikan Presiden mengumumkan pada pertengahan Desember bahwa "protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat" akan diterapkan untuk mencegah penyebaran virus. Acara tradisional akan "ditata ulang", seperti parade pengukuhan virtual, atau dibatalkan sama sekali, seperti makan siang Capitol Hill. Panitia pelantikan juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke Washington, DC untuk upacara tersebut dan sebagai gantinya berpartisipasi dalam kegiatan pengukuhan dari rumah.
 Baca juga: PNS Ini Bakal Jadi Menkeu Sementara hingga Biden Sahkan Janet Yellen
Mengutip CNN, Jakarta, Rabu (20/1/2021), berikut beberapa cara tambahan pelantikan berubah karena pandemi virus corona:
Kehadiran terbatas
Kehadiran langsung akan berkurang drastis tahun ini dibandingkan dengan pelantikan sebelumnya. Hal ini diumumkan Komite Kongres Bersama untuk Upacara Pengukuhan (JCCIC) pada pertengahan Desember.
Biasanya, 200.000 tiket akan didistribusikan untuk upacara resmi di US Capitol, tetapi tahun ini kehadirannya dibatasi. Misalnya, anggota Kongres hanya akan menerima tiket untuk dirinya sendiri dan satu orang tamu, dan National Mall akan ditutup untuk umum.
 Baca juga: Beberapa Saat Sebelum Pelantikan Biden, Mahkamah Agung AS Dievakuasi karena Ancaman Bom
Protokol kesehatan dan keselamatan
Acara perdana yang berlangsung secara langsung akan memasukkan langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk melindungi peserta dari virus. Misalnya, upacara pelantikan resmi akan mencakup "protokol kesehatan dan keselamatan yang kuat untuk melindungi kesehatan masyarakat, termasuk penutup wajah, jarak sosial, dan lainnya," menurut situs web komite pelantikan.