NEW YORK - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis, karena investor mencari mata uang berimbal hasil lebih tinggi. Pasalnya, data ekonomi AS yang membaik dari perkiraan dan berlanjutnya optimisme terhadap paket stimulus penanganan Covid mendorong harapan pemulihan ekonomi AS.
Data AS menunjukkan bahwa perekonomian secara perlahan-lahan mendapatkan daya tarik, dengan klaim pengangguran yang sedikit dari perkiraan. Kemudian data pembangunan perumahan optimis dan indeks industei yang lebih tinggi untuk kawasan Atlantik tengah.
Baca Juga: Joe Biden Bakal Cairkan Paket Stimulus USD1,9 Triliun, Dolar AS Justru Melemah
"Di seluruh pasar aset, optimisme tentang pertumbuhan tinggi itu tepat. Kami melihat dolar melemah karena pertumbuhan global akan menjadi lebih baik, neraca perdagangan memburuk dan Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneternya yang mudah," ujar Manajer Portofolio plPendapatan Brandywine Global Investment Management, Anujeet Sareen, dilansir dari Reuters, Jumat (22/1/2021).
Dolar biasanya merugi terhadap rekan-rekan utamanya pada saat ekspansi global, ketika investor cenderung mengambil lebih banyak risiko. Indeks dolar pun turun 0,2% menjadi 90,19, setelah menyentuh level tertinggi dalam satu bulan.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah Tinggalkan Level Tertinggi
Di sisi lain, Euro menguat terhadap dolar udai Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperingatkan tentang lonjakan baru infeksi Covid-19 dan prospek pembatasan berkepanjangan yang dapat menantang prospek ekonomi kawasan.