Jumlah tersebut meningkat 2,13 persen dari pencapaian tahun 2019 yang hanya sebanyak 1.131 ton atau senilai Rp28,3 triliun. Selain itu, kata dia, sarang burung walet dapat hidup baik dengan ekosistem yang terjaga, mulai dari hutan, laut, dan sungai sebagai penghasil pakan walet alami.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan pihaknya telah memiliki laboratorium pengujian yang telah diakui oleh negara mitra dagang.
"Kita harus bersama-sama menjaga serta laporkan jika melalulintaskan unggas khususnya kepada petugas karantina agar sarang burung walet tetap dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional," kata Ali Jamil.
(Feby Novalius)