Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Usulan Lockdown Akhir Pekan, Pengusaha Mal: Mengorbankan Banyak Hal

Fadel Prayoga , Jurnalis-Selasa, 26 Januari 2021 |05:48 WIB
Soal Usulan <i>Lockdown</i> Akhir Pekan, Pengusaha Mal: Mengorbankan Banyak Hal
Mal (Foto: Ilustrasi Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - DPR mengusulkan agar pemerintah menerapkan melakukan lockdown total akhir pekan, mulai Jumat malam pukul 19.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 pagi. Hal ini demi menurunkan jumlah angka kasus baru Covid-19 yang saat ini sudah mencapai angka 999.256 jiwa.

Menanggapi hal itu, etua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai kebijakan itu kurang efektif untuk menurunkan angka penyebaran wabah tersebut.

Baca Juga: Mal dan Restoran Boleh Buka Sampai Jam 8 Malam, Itu Permintaan Pelaku Usaha

"Jika lockdown hanya dilakukan tiap akhir pekan maka tidak akan efektif karena lockdown harus dilakukan secara terus menerus sampai jumlah kasus positif menurun dan mencapai batas minimal," ujarnya kepada Okezone, Selasa (26/1/2021).

Dia meminta agar sebelum nantinya itu benar menjadi sebuah kebijakan agar pemerintah dan DPR kembali melakukan kajian secara mendalam ihwal dampak negatif dan positifnya.

"Untuk melakukan lockdown akan banyak mengorbankan banyak hal, jadi jangan sampai pengorbanan menjadi sia - sia akibat hasilnya tidak efektif. Jadi sekali lagi usulan tersebut harus dikaji secara mendalam," katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, daripada hanya memperpanjang PPKM, lebih baik pemerintah melakukan lockdown total akhir pekan, mulai Jumat malam pukul 19.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 pagi.

"Selama dua hari tiga malam, semua orang tidak boleh lagi keluar rumah. Itu terutama di daerah zona merah dan oranye di seluruh Indonesia. Nanti dia hanya boleh keluar lagi pada Senin jam 5 pagi," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement