Menurut dia, industri gula rafinasi juga siap untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman jika terjadi lonjakan kebutuhan gula rafinasi.
"Ini sesuai dengan permintaan. Kalau mereka ada tambahan biasanya akan terjadi di bulan Maret, tapi sejauh ini dinilai sudah cukup. Harga juga tidak ada fluktuasi karena sudah kontrak," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Bernardi berharap tidak ada kekhawatiran industri makanan dan minuman mengalami kekurangan bahan baku gula rafinasi, khususnya dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2021.
"Stok aman, tidak ada kekurangan. Sesuai dengan schedule kontrak kita (dengan industri makanan dan minuman)," katanya.
Saat ini, pemerintah harus tanggap dan cepat dalam proses penerbitan Rekomendasi dan Izin Impor setelah keputusan Rapat Koordinasi Terbatas tingkat Menteri, sehingga pemenuhan gula rafinasi bagi Industri Makanan dan Minuman dapat terpenuhi.
(Dani Jumadil Akhir)