BANDUNG – Pandemi covid-19 menggerus omzet industri pakaian. Tak hanya itu, rentetan bencana alam yang terjadi belakangan ini juga membuat keuntungan para pelaku industri pakaian menurun.
Salah satunya pelaku industri konveksi pakaian jadi milik Ad-Dikri. Salah satu pemilik industri pakaian Ad- Dikri Ela mengatakan adanya bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia makin menyurutkan permintaan konsumen untuk membeli pakaian.
Baca Juga: Bisnis Coffee Shop, Lakukan Promosi dan Konsep Unik
"Tahun ini kita sudah rugi 50% karena omzetnya berkurang disebabkan oleh bencana alam kayak di Kalimantan dan Sulawesi jadi orang menahan untuk membeli pakaian," ujar Ela di Bandung, Jumat (29/1/2021).
Kata dia, sejak tahun 2020 penurunan omzet sudah berkurang. Hal ini imbas dari pandemi Covid-19. Apalagi berjualan secara konvensional seperti di Pasar membuat biaya produksi semakin mahal.
Baca Juga: Wisatawan Asing Dilarang Menikmati Ganja di Amsterdam
"Tahun lalu omzet kita turun 40% tapi masih tertolong saat lebaran yang masih mau beli pakaian saat idul fitri. Cuma ya kerugian pasti kita dapatkan karena kita ada yang jual di pasae menggelar lapak barang dagangan," katanya.
Dia pun menambahkan untuk bisa mempertahankan bisnisnya, pelaku industri pun terus mengikuti tren. Lantaran, untuk mendorong permintaan konsumen dalam membeli pakaian. Seperti anak remaja atau milenial yang masih memiliki minat untuk tetap tampil bergaya dengan pakaian baru.
"Kita biar bertahan satu kita cari inovasi baru kayak kita jualan online dan kita sedang ikuti tren saat ini yang disukai anak remaja. Karena anak remaja banyak suka beli," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)