JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) dan meresmikan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, beberapa waktu lalu. Hal ini untuk menumbuhkan rasa solid masyarakat Indonesia di tengah krisis ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19.
Terkait hal itu, Okezone telah merangkum beberapa fakta menarik, Jakarta, Minggu(31/1/2021).
1. Jokowi Bicara Potensi Wakaf Rp2.000 Triliun
Jokowi menyebut potensi wakaf di Indonesia sangat besar.
"Potensi wakaf sangat sangat besar di negara kita, potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp188 triliun," ucapnya, Jakarta.
2. Keuntungan Wakaf Uang versi Wapres
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk melakukan wakaf uang. Menurutnya hal ini dapat menjadi pendorong kebangkitan ekonomi nasional.
“Saya ingin mengajak semua komponen masyarakat untuk ikut berwakaf uang. Jadikan wakaf uang sebagai sarana kita untuk berbagi dan sarana untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional,” katanya di Istana Negara.
Ma'ruf menjelaskan bahwa wakaf uang merupakan salah satu bentuk wakaf produktif. Di mana memiliki fleksibilitas dalam pengembangan investasinya. Selain itu juga memiliki fleksibilitas dalam bentuk penyaluran manfaatnya.
“Di mana pokok wakafnya bisa dijaga agar tidak berkurang atau hilang. Disinilah pentingnya kita mengelola wakaf uang dengan lebih profesional dan modern,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa pembenahan pengelolaan wakaf uang yang lebih profesional dan modern diharapkan akan mendorong pengerahan secara serentak sumber daya ekonomi . Hal ini dapat digunakan mendorong investasi dan kegiatan ekonomi di masyarakat.
“Mengingat wakaf biasanya dilakukan oleh mereka yang mapan secara sosial dan ekonomi, maka pengelolaan wakaf yang profesional diharapkan akan menarik minat pewakaf (wakif) kelas menengah atas. Seperti korporasi, individu pemilik aset besar, sosialita, dan tidak ketinggalan para milenial,” ujarnya.
Ma'ruf yakin jika semakin banyak yang berwakaf maka diharapkan dapat dikembangkan berbagai program dan kegiatan untuk memberdayakan masyarakat termasuk umat.
“Dengan demikian, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sehingga berdampak pada menurunnya kemiskinan dan ketimpangan,” pungkasnya.
3. Ma'ruf Amin Ajak Ulama Sosialisasikan Wakaf Uang
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak ulama, mubaligh, kyai, beserta majelis taklim untuk menyosialisasikan praktik wakaf uang, sebagai sarana untuk berbagi dan mendorong kebangkitan ekonomi nasional.
Menurut dia, wakaf adalah salah satu ajaran Islam yang memuat pesan kepedulian, berbagi, dan upaya melakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Potensi wakaf di Indonesia, Kata Ma'ruf, mencapai Rp180 triliun pertahun. Namun ini belum dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Dalam mengoptimalkan pengelolaan wakaf uang juga tidak kalah pentingnya adalah peran ulama, ustadz, mubaligh, dan para kyai untuk menyosialisasikan praktik wakaf uang, baik dalam tabligh akbar, majelis taklim, khutbah Jumat atau sarana dakwah lainnya," kata Ma'ruf saat meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang dan meresmikan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta,
Jokowi menyebut potensi wakaf di Indonesia sangat besar.
4. Wakaf Tunai Capai Rp328 Miliar Sepanjang 2020
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan total dana wakaf tunai yang terkumpul mencapai Rp328 miliar per Desember 2020. Dana tersebut sudah dititipkan di perbankan.
"Sampai tanggal 20 desember 2020 total wakaf tunai terkumpul melalui dan dititipkan bank sebesar Rp328 miliar, sedangkan proyek BIS wakaf capai Rp597 miliar," kata Sri Mulyani dalam video virtual.