Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekosistem Kendaraan Listrik RI Tarik Investasi hingga USD17 Miliar

Oktiani Endarwati , Jurnalis-Senin, 01 Februari 2021 |15:42 WIB
Ekosistem Kendaraan Listrik RI Tarik Investasi hingga USD17 Miliar
Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Tarik Investasi. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) alias Electric Vehicle (EV) bakal menarik investasi berskala besar yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.

Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/ EV Battery) Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan, pembangunan ekosistem industri baterai listrik secara terintegrasi dari hulu hingga hilir memiliki nilai investasi besar mencapai USD13-17 miliar atau setara Rp238,5 triliun (kurs Rp14.032 per USD).

Baca Juga: Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik, Jokowi: Segera Beroperasi

Namun pembangunan ekosistem industri baterai listrik masih memiliki risiko teknologi yang tinggi, pasar dalam negeri yang belum besar, dan pasar yang bergantung pada OEM.

"Teknologi baterai yang dipakai masih bergantung pada pemain global baterai dan OEM sebagai offtaker. Sementara Indonesia belum memiliki pengalaman memadai dalam membangun industri baterai listrik," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (1/2/2021).

Baca Juga: RI Punya Modal Besar Tarik Investor Bangun Pabrik Mobil Listrik

Agus berharap, dukungan Komisi VII DPR RI untuk mendorong regulasi dan kebijakan yang mampu mendorong perkembangan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Kemudian mendorong regulasi dan kebijakan riset dan pengembangan baterai dalam rangka penguasaan teknologi industri baterai terutama kemungkinan pengembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing industri.

Selanjutnya, memperbaiki sistem pengenaan perpajakan untuk kendaraan listrik berbasis baterai agar bisa lebih bersaing dari ICE sehingga akan berdampak pada penggunaan baterai dalam negeri.

"Kami sangat mengharapkan dukungan komisi VII DPR RI dalam mendorong regulasi dan kebijakan industri baterai Indonesia," tuturnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement