JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) di Januari 2021 sebesar 103,26.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai itu hampir sama dengan posisi NTP pada Desember 2020 yang mencapai sebesar 103,25.
"Sehingga dari sini kita bisa melihat bahwa NTP Januari 2021 flat atau hampir sama dengan NTP pada bulan Desember 2020," kata Suhariyanto dalam virtual, Senin (1/2/2021).
Baca Juga:Â Jokowi Tagih Komitmen Pengusaha Dampingi 2 Juta Petani Swadaya
Meski demikian, apabila dilihat dari per subsektornya, terdapat pergerakan di mana dari seluruh subsektor ada dua NTP yang mengalami penurunan. Keduanya yakni NTP tanaman pangan dan NTP peternakan.
Untuk tanaman pangan, Suhariyanto menjelaskan bahwa NTP-nya mengalami penurunan. Hal itu akibat adanya kenaikan indeks harga yang dibayar (kepada) petani, yang hanya mencapai 0,8 persen akibat kenaikan harga gabah.
Baca Juga:Â Dear Milenial, Jangan Malu Jadi Petani
"Sementara kenaikan harga yang dibayar (oleh) petani lebih tinggi, yaitu sebesar 0,47%. Ini yang menyebabkan NTP untuk tanaman pangan mengalami penurunan," ujarnya.
Suhariyanto menambahkan, hal yang sama juga terjadi untuk subsektor peternakan. Di mana, terdapat penurunan NTP sebesar 0,72% karena indeks harga yang diterima oleh petani mengalami penurunan, akibat adanya penurunan harga telur ayam ras.
"Sementara harga yang dibayar oleh petani mengalami kenaikan 0,32 persen. Itu yang menyebabkan NTP untuk subsektor peternakan di Januari 2021 ini mengalami penurunan sebesar 0,72%," kata Suhariyanto.