Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Daftar Anak Usaha BUMN yang Bakal IPO

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 05 Februari 2021 |09:58 WIB
Daftar Anak Usaha BUMN yang Bakal IPO
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Okezone)
A
A
A

Anak Usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

Direksi KRAS berencana melepas tiga anak perusahaannya untuk melantai di bursa. Ketiganya adalah PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Bandar Samudera, dan PT Industrial Estate. Rencana itu sudah diumumkan sejak 2019 lalu.

Direktur Utama KRAS Silmy Karim menyebut, aksi korporasi ini masuk dalam opsi pembenahan fundamental perusahaan sampai tiga tahun mendatang atau 2019-2021.

Anak Usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Pelindo II memastikan rencana penawaran umum perdana dua anak usaha ditunda sejak 2020 lalu karena kondisi pasar modal yang belum stabil. Perseroan akan melepas saham perdana dua anak usaha, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).

"Kondisi market tidak begitu menggembirakan saat ini karena adanya pandemi, jadi kami putuskan untuk menundanya" kata Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono dalam Market Review IDX Channel.

Perseroan akan kembali merevisi rencana strategis tersebut. Penundaan IPO ini dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN

bakal mengantar anak usahanya, PTPN V, ke lantai BEI pada 2023 mendatang. Aksi korporasi dilakukan untuk membiayai rencana perluasan area tanam.

Mengutip situs resmi PTPN V Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Abdul Ghani mengatakan, IPO akan dilakukan pada 2023 mendatang. “Mungkin 2023 kami coba untuk PTPN V, itu semua kami lakukan untuk memperluas area tanam dan industri hilir,” kata dia.

Rumah Sakit Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)

Sejak Maret 2019 lalu, manajemen rumah sakit Pelni membeberkan optimisme rencana perseroan menggelar penawaran umum saham perdana. Namun rencana tersebut tertunda karena belum mendapatkan izin dari Menteri BUMN yang kala itu dipimpin Rini Soemarno.

Namun, kebijakan menjadi berbeda saat Kementerian BUMN dinahkodai Erick Thohir. Mantan Bos Inter Milan itu membuka akses dan kesempatan RS Pelni untuk melakukan aksi korporasi tersebut.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement