JAKARTA - Nilai tukar (kurs) Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah, dipicu kekhawatiran terhadap kasus COVID-19 yang masih terus meningkat di Tanah Air. Rupiah melemah juga di tengah data pertumbuhan ekonomi yang minus 2,07% pada tahun 2020.
Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11% ke posisi Rp14.030 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.015 per dolar AS.
"Memang Rupiah masih sulit untuk menembus di bawah level Rp14.000. Karena memang kekhawatiran akan penanganan COVID-19 di dalam negeri," kata Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Baca Juga:Â Ekonomi RI Minus, BLT Subsidi Gaji Diusulkan Jadi Rp6 JutaÂ
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 pada Jumat (5/2) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 11.749 kasus positif, sehingga total jumlah kasus positif COVID-19 kini berjumlah 1.134.854 kasus.
Dari eksternal, terkoreksinya rupiah dipicu penguatan dolar AS terhadap beberapa mata uang mayor lainnya, terutama euro.
"Hal itu karena ekspektasi perbaikan ekonomi lebih cepat di AS, sejalan dengan percepatan vaksinasi di bawah pemerintahan Biden," ujar Rully.
Follow Berita Okezone di Google News