JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memproyeksikan angka backlog atau kekurangan pasokan perumahan bisa turun menjadi 4 juta hingga 4,5 juta unit rumah pada akhir 2030.
Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu melalui keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, angka backlog di Indonesia terbagi atas dua perhitungan. Pertama, angka backlog berdasarkan kepemilikan rumah yang mencapai 11 juta unit rumah. Kemudian, angka backlog berdasarkan keterhunian yang mencapai 7,5 juta unit rumah.
Baca Juga:Â 17 Ribu Debitur BTN Ajukan Restrukturisasi Kredit
Menurut Nixon, kemampuan Bank BTN dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk mengurangi angka backlog tersebut mencapai 200 ribu hingga 300 ribu hunian per tahunnya.
"Jika ada konsistensi dan upaya bersama dari seluruh pihak baik pemerintah, asosiasi, serta dibantu bank lain, bisa ada 600 ribu unit rumah yang dibiayai per tahun. Artinya pada 2030 angka backlog bisa turun menjadi 4 juta-4,5 juta," ujar Nixon dilansir dari Antara, Jumat (5/2/2021).
Baca Juga:Â Pelonggaran Kredit, OJK Beri Ruang Gerak Bank dan Leasing
Nixon meyakini penurunan signifikan pada angka backlog tersebut merupakan keniscayaan. Pasalnya, pemerintah kian fokus pada sektor perumahan.
Apalagi di masa pandemi ini, lanjutnya, rumah menjadi penopang utama berbagai aktivitas seperti bekerja, beribadah, hingga sekolah.