JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan kembali membuka keran impor LPG dengan volume 7,2 juta metrik ton. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, impor LPG ini sudah sesuai dengan kebutuhan LPG tahun 2021 yakni 7,5 juta metrik ton.
"LPG sesusai alokasi 7,5 juta metrik ton. Itu kita hitung berapa produksi dari kilang atau LPG dalam negeri yang ada peningkatan, sehingga rencananya tahun 2021, impor LPG 7,2 juta metrik ton," tutur Nicke dalam dalam rapat virtual, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: Pertamina Impor BBM 113 Juta Barel Tahun Ini, Naik 13,5%
Lanjutnya, perseroan akan mendorong agar porsi LPG subsidi berkurang sehingga LPG non subsidi menjadi bertambah agar tidak lagi jadi beban pemerintah.
"Kalau kita lihat terkait dengan impor dari gasoline, kita kan melihatnya pasar itu ada PSO dan non-PSO. kita dorong yang PSO supaya semakin kecil sehingga tidak menjadi beban dan yang non PSO kita tingkatkan," katanya
Dia menambahkan produksi LPG dalam negeri saat ini sudah ada peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil produksi kilang Pertamina atau kilang lainnya di dalam negeri. Diharapkan peningkatan produksi domestik bisa membuat Indonesia mengurangi ketergantungan impor LPG.
"LPG dalam negeri juga ada peningkatan baik dari kilang Pertamina maupun kilang lain di domestik sehingga kita bisa sedikit mengurangi yang seharusnya diimpor," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)