Ratusan ribu siswa internasional tertarik ke Jerman dalam dekade terakhir, didorong oleh sistem pendidikan tinggi terkemuka namun hampir gratis dan prospek kerja pasca kelulusan.
Jumlah siswa internasional di Jerman meningkat sekitar 70% antara 2009 dan 2019, data dari Kantor Statistik Federal.
Sementara itu, penasihat karir di RWTH Aachen Anja Robert mengatakan siswa internasional di Jerman merasa lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan daripada penduduk asli Jerman.
Permintaan untuk sesi konseling timnya dan dukungan psikologis telah meningkat sejak Maret, ketika Jerman melakukan lockdown pertama untuk memerangi pandemi.
"Di masa tidak aman seperti itu, orang cenderung ke arah keamanan, mengandalkan keterampilan bahasa, ciri budaya, dan pemahaman yang mapan," ujarnya.
Tingkat pengangguran Jerman naik sebanyak 6,4% setelah pemerintah memberlakukan lockdown pertama, dari 5% di bulan sebelumnya. Ini mencapai 6% pada Januari tahun ini.
Dampak pandemi pada pasar kerja Jerman telah dikurangi dengan skema "Kurzarbeit" pemerintah yang memungkinkan pemberi kerja untuk memangkas jam kerja selama penurunan ekonomi. Tapi itu juga membuat perekrutan menjadi lebih sulit.
Perusahaan yang berada dalam skema tersebut dapat mempekerjakan staf dalam kasus luar biasa jika mereka memiliki alasan kuat, kata Ludwig Christian, juru bicara Kantor Perburuhan Federal.
Antara April 2020 dan Januari tahun ini, jumlah lowongan baru di Jerman turun 430.000, atau 26% tahun-ke-tahun, data dari Kantor Tenaga Kerja.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)