Kata Dian, perseroan dan stakeholder tetap membuka diri atau melihat untuk melakukan merger. Soal dengan siapa cocoknya, harga berapa dan itu akan masuk ke jenjang lebih lanjut. Tahun ini, XL memperkirakan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sama dengan alokasi tahun lalu yang sebesar Rp7,5 triliun. Nantinya, penggunaan anggaran akan difokuskan untuk melanjutkan ekspansi jaringan 4G guna mendukung peningkatan bisnis layanan data, termasuk di luar Jawa.
Disampaikan Dian, dalam menghadapi persaingan tahun ini, XL Axiata masih fokus pada sejumlah strategi, antara lain berupaya menyiapkan jaringan untuk implementasi layanan 5G. “Sejumlah inisiatif telah dilaksanakan guna meningkatkan kapasitas jaringan dan efisiensi jaringan yang mencakup radio, transport, dan core,”ujarnya.
Dian menjelaskan, salah satu yang baru saja dilakukan perseroan adalah uji coba dynamic spectrum sharing (DSS) 4G dan 5G. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G. Sementara itu, dari sisi operasional, XL berupaya mengelola capex dengan efektif, mendorong digitalisasi, dan otomasi pada berbagai dimensi operasional.“Untuk strategi pertumbuhan, kami terus melakukan investasi di luar Jawa, memperluas partnership dan pengembangan produk dengan personalization, serta mengembangkan bisnis XL Home,” jelas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)