JAKARTA - Saham-saham di Wall Street ditutup mendekati titik impas pada Jumat (Sabtu pagi WIB), ketika investor melepas saham teknologi yang telah reli sepanjang pandemi, beralih ke saham siklikal (saham yang rentan terhadap siklus bisnis dan kondisi ekonomi).
Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,98 poin atau 0,0031% menjadi berakhir di 31.494,32 poin. Indeks S&P 500 sedikit melemah 7,26 poin atau 0,19% menjadi ditutup pada 3.906,71 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 9,11 poin atau 0,07% lebih tinggi, menjadi 13.874,46 poin, dilansir dari Antara, Sabtu (20/2/2021).
Baca Juga: Heboh GameStop, Yellen Minta Otoritas Bursa Pantau Ketat
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona negatif merah, dengan utilitas turun 1,51%, memimpin kerugian. Sektor keuangan, material dan energi, bersama dengan industri, naik lebih dari 1%.
Sektor industri memimpin kenaikan S&P 500 didorong oleh lonjakan 9,9% di Deere & Co dan kenaikan 5,0% Caterpillar ke puncak sepanjang masa sebesar 211,40 dolar AS. Indeks maskapai S&P 500 melonjak 3,5%, dengan fokus pada perjalanan pasca pandemi.
Baca Juga: Wall Street Merosot Imbas Saham-Saham Teknologi Berguguran
Saham-saham yang diuntungkan perintah tinggal di rumah, termasuk Microsoft Corp, Facebook Inc, Alphabet's Google dan Netflix Inc, turun dalam tren yang terlihat hampir sepanjang minggu. Amazon.com Inc juga melemah, karena investor menjual saham sejumlah perusahaan pemimpin pasar dalam reli besar sejak Maret lalu.
Value stocks (saham-saham yang diperdagangkan lebih rendah dibandingkan dengan fundamentalnya) naik 0,6%, sementara growth stocks (saham-saham yang berpotensi menaikkan nilai perusahaan dengan cepat) turun 0,6%. Saham-saham yang menguat melebihi yang menurun dengan rasio 2:1.
Pertarungan terus berlanjut antara saham pertumbuhan yang dipimpin teknologi dengan saham siklikal, perusahaan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.