JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi relaksasi berupa pelonggaran uang muka (DP) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan otomotif akan menumbuhkan kredit konsumsi dua sektor tersebut mencapai kisaran 0,5% pada 2021.
“Kira-kira lebih dari 0,5% pertumbuhan di sektor konsumsi khususnya dua sektor itu,” kata Asisten Gubernur BI Juda Agung dilansir dari Antara, Senin (22/2/2021).
Menurut dia, berdasarkan kajian empiris, dampak dari dua pelonggaran dari BI itu akan semakin mendorong pertumbuhan kredit konsumsi baik di sektor properti dan otomotif.
Baca juga: Mulai 1 Maret Beli Rumah DP 0%, Ini Syarat dan Jenis Propertinya
Ia memproyeksi peningkatan kredit akan terjadi secara simultan ketika mobilitas masyarakat mulai meningkat yang diperkirakan juga akan mendorong permintaan sektor properti dan otomotif.
Sedangkan terkait manajemen risiko, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial itu menambahkan BI tidak mengatur ketentuan secara mikro namun akan diserahkan kepada perbankan masing-masing.
Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan pelonggaran uang muka KPR dan kredit kendaraan bermotor itu juga bukan sebuah keharusan melainkan bank sentral memberikan ruang relaksasi.
Baca Juga: Beli Rumah DP 0% Mulai 1 Maret, Cek Syarat hingga Jenis Propertinya
“Jadi ini bukan sebuah keharusan. Bank boleh memberikan kredit dengan DP nol%, apakah bank pada praktiknya seperti itu? Tentu bank punya kebijakan tapi BI memberikan ruang sampai 100%,” imbuhnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat meski terjadi penurunan, kredit konsumsi tumbuh pada zona positif mencapai 0,09% secara tahunan pada Oktober 2020 mencapai Rp1.536,5 triliun.
Sedangkan kredit investasi tumbuh secara tahunan sebesar 1,97% mencapai Rp1.462,9 triliun.