JAKARTA - Ahmed Zaki Yamani, seorang menteri perminyakan Arab Saudi yang menjabat selama 24 tahun, menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 90 tahun di London, Selasa (23/2). Ia dikenal karena memimpin kerajaan melalui krisis minyak 1973, menasionalisasi perusahaan energi negaranya dan pernah disandera oleh pembunuh Carlos the Jackal.
Mengutip VoA Indonesia, Jakarta, Selasa (23/2/2021), Associated Press mengutip televisi pemerintah Saudi melaporkan hal tersebit, tanpa menjelaskan penyebabnya. Dikatakan bahwa dia akan dimakamkan di kota suci Mekkah.
Baca juga: Kemunculan Putri Saddam Hussein di Televisi Picu Krisis Diplomatik 3 Negara
Dikenal karena penampilan berbusana gaya Baratnya dan nada bicaranya yang lembut dan terukur, Yamani membantu Arab Saudi memimpin dominasinya dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Kerajaan Saudi tetap menjadi domina dalam grup tersebut, bahkan hingga hari ini dan keputusannya memengaruhi harga dari barel hingga pompa bensin.
Yamani menjadi menteri perminyakan pada tahun 1962 dan memimpin kementerian tersebut sampai tahun 1986. Ia memainkan peran penting dalam kartel minyak OPEC yang baru lahir ketika produsen di seluruh dunia mulai mencoba untuk mendikte harga ke pasar dunia yang sebelumnya didominasi oleh kebijakan ekonomi negara-negara Barat.
Baca juga: Kuda Mishriff Raih Rp 227 Miliar dari Pacuan Paling Bergengsi di Dunia
Yamani adalah perwakilan Saudi pertama di dewan gubernur OPEC pada tahun 1961. Dari posisinya, ia dikenal karena gaya negosiasi yang selalu tenang yang menjadi inspirasi oleh para menteri Saudi setelahnya.