JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot pengembangan perikanan budidaya di Maluku untuk mendukung program Lumbung Ikan Nasional (LIN). Tiga wilayah yang menjadi prioritas pengembangan yakni Kabupaten Buru, Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Selain sektor perikanan tangkap, KKP juga mengembangkan perikanan budidaya yang memiliki potensi besar dan ini bisa kita alihkan kepada pelaku industri atau investor," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat koordinasi membahas Program LIN di Maluku secara virtual Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Maluku Jadi Lumbung Ikan Nasional 2023, Ini Pesan Jokowi
KKP telah membuat program yang berkaitan dengan budidaya perikanan untuk tiga wilayah tersebut. Mulai dari pengembangan shrimp estate seluas 5.000 hektar di Kabupaten Buru dengan potensi nilai produksi Rp11,25 triliun per tahun. Dari aktivitas ini, ditaksir mampu menyerap 6.000 tenaga kerja.
Selanjutnya program Kampung Rumput Laut seluas 1.000 hektar di Kabupaten Tanimbar dengan potensi nilai produksi Rp230,4 miliar per tahun. Di mana penyerapan lapangan kerja bisa mencapai 1.500 orang. Ada juga Kampung Kerapu seluas 100 hektar di Kabupaten Seram Bagian Barat dengan potensi nilai produksi Rp3,2 triliun per tahun dan bisa menyerap 2.000 tenaga kerja.
Baca juga: Bangun Lumbung Ikan Nasional, BKPM Ajak Sektor Swasta
Selain itu, Menteri Trenggono menekankan perlunya dukungan infrastruktur pelabuhan perikanan sebagai penghubung perdagangan domestik maupun ekspor. Kepastian infrastruktur ini menurutnya, akan menarik minat investor membangun usaha perikanan di kawasan Lumbung Ikan Nasional.