Tetapi kalau dibutuhkan untuk waktu 3 sampai 6 bulan, sebaiknya pakai tabungan dan deposito. Sebab investasi saham terlalu besar risikonya untuk jangka waktu pendek.
Eko menambahkan, investasi disesuaikan juga dengan usia. Kalau usia masih relatif muda, perbanyak investasi berisiko tinggi.
“Di usia produktif apalagi generasi milenial, sebaiknya ambil investasi berisiko tinggi. Terjadi sebaliknya, bila di usia tua atau pensiun sebaikya memilih produk investasi yang memiliki risiko rendah," ujarnya.
Kalaupun hasilnya belum sesuai harapan, milenial masih memiliki waktu banyak dan belum terlalu dibutuhkan segera uangnya. Kalau rugi, masih bisa menggunakan uang gaji
Sementara itu, Eko juga memberikan tips bagi milenial yang ingin berinvestasi.
1. Investasi harus dilakukan sejak dini. Lebih cepat lebih bagus dan jangan menunda, jangan menunggu berapa hasil gaji dan pendapatan.
2. Sisihkan jangan sisa. Alokasikan dana di depan bukan dibelakang penghasilan.
3. Konsisten dan rutin untuk jangka panjang. Alokasikan 10% dan terus dijalankan. Jangan terlalu dipikirkan bila terlihat nilainya turun.
(Dani Jumadil Akhir)