JAKARTA - Dolar AS melonjak pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan mengalahkan ekspektasi pada Februari. Hal ini mendukung pandangan pejabat Federal Reserve (Fed) yang mengatakan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi AS baru-baru ini dibenarkan oleh prospek ekonomi yang membaik.
Perbaikan lapangan pekerjaan terjadi di tengah menurunnya kasus baru COVID-19, mempercepat tingkat vaksinasi dan uang bantuan pandemi tambahan dari pemerintah, menempatkan pemulihan pasar tenaga kerja kembali pada pijakan yang lebih kuat dan pada jalur untuk kenaikan lebih lanjut di bulan-bulan mendatang.
Data penggajian (payrolls) non-pertanian melonjak 379.000 pekerjaan bulan lalu, setelah naik 166.000 pada Januari. Pada Desember, data penggajian turun untuk pertama kalinya dalam delapan bulan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan data payrolls Februari meningkat 182.000 pekerjaan.
Baca Juga: Dolar AS Kian Perkasa Ditopang Pernyataan The Fed
"Ini adalah laporan penggajian non-pertanian yang cukup mengesankan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York. "Ada momentum di pasar tenaga kerja dan apa yang dilakukannya adalah memberikan saya perkiraan lebih banyak optimisme bahwa gambaran pertumbuhan terlihat lebih baik."
Peluncuran vaksin COVID-19 dan stimulus fiskal AS yang akan datang telah meningkatkan kepercayaan dalam pemulihan ekonomi, menambah pemicu untuk ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.
“Saat ekonomi dibuka kembali, kami mulai melihat dukungan-dukungan yang signifikan pada kisah reflasi. NFP (nonfarm payrolls) yang kuat ini mendukung cerita, yang menekan The Fed untuk mempercepat jadwal kenaikan suku bunga,” kata Direktur Pelaksana Pendapatan Tetap Piper Sandler Financial Strategies, Justin Hoogendoorn, di Chicago.