Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Perusahaan Jepang yang Berhasil Dirayu

Taufik Fajar , Jurnalis-Minggu, 14 Maret 2021 |05:14 WIB
5 Fakta Perusahaan Jepang yang Berhasil Dirayu
Minat Investasi Perusahaan Jepang di Indonesia. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Jepang pada 10-11 Maret.

Tak hanya bertemu dengan pelaku industri otomotif, Menperin juga melakukan pertemuan dengan perusahaan industri petrokimia Sojitz Corporation guna mendukung pengembangan industri methanol di Indonesia.

Maka itu, berikut fakta terkait daftar perusahaan Jepang yang berhasil dirayu investasi yang telah dirangkum oleh Okezone, Minggu (14/3/2021):

1. RI Bakal Kembangkan Industri Methanol

Hal tersebut berangkat dari kebutuhan methanol yang semakin meningkat, karena industri methanol memegang peranan yang sangat penting bagi pengembangan industri di hilirnya.

"Mereka memiliki ketertarikan untuk berpartisipasi dalam proyek methanol dan ammonia di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Sojitz Bawa Duit Rp71,5 Triliun untuk Teluk Bintuni

2. Industri Ini Bakal Dibangun di Teluk Bintuni

Proyek Teluk Bintuni sendiri, akan menjadi kawasan industri yang berbasis petrokimia terbesar dengan luas sekitar 2.000 Hektare.

“Sojitz sangat tertarik untuk berinvestasi di sana, dan kami akan membahasnya lebih lanjut pada kunjungan selanjutnya di bulan Mei mendatang,” tuturnya.

Agus menambahkan pembicaraan mengenai investasi di Teluk Bintuni akan dilanjutkan pada Mei mendatang dimana foksu utamanya pada bidang petro kimia.

Baca Juga: Pelaku Usaha Lokal Diminta Gercep Gaet Investor Global

3. RI Juga Bakal Bangun Pabrik Produsen Sepatu Jepang

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan bahwa salah satu produsen sepatu Jepang yakni ASICS akan merelokasi pabriknya yang ada di China ke Indonesia. Hal ini disampaikan Agus setelah dirinya bertemu langsung dengan perusahaan tersebut di Jepang.

"Mereka punya beberapa fasilitas di China, dan semua fasilitas itu ditutup kecuali satu, dan akan dipindahkannya ke Indonesia," Agus dalam Konferensi Persnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement