JAKARTA - Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin meminta kepada Bank Pelaksana untuk segera menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Karena pihaknya akan melakukan evaluasi kepada bank penyalur pada pertengahan tahun nanti.
Jika realisasi penyaluran masih sangat rendah, maka ada kemungkinan untuk dialihkan ke bank lainya. Secara khusus adalah bank pembangunan daerag (BPD) yang angka penyaluranya masih rendah.
Baca Juga: Terungkap Fakta, Pekerja Bergaji di Bawah Rp4 Juta Dominasi Penerima Subsidi Rumah
โNanti pada semester pertama akan ada evaluasi (penyaluran FLPP kepada bank penyalur atau pelaksana),โ ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (18/3/2021).
Berdasarkan catatan PPDPP per hari Senin 15 Maret 2021, dari 38 Bank pelaksana yang bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), sebanyak 24 Bank pelaksana telah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Di mana sebanyak 7.266 unit rumah senilai Rp794,250 miliar atau 4,61% dari total unit yang ditargetkan pemerintah tahun 2021.
Baca Juga: Pak Bas, Ada Saran Nih dari Pengembang agar Rumah Subsidi Berkualitas
Penyaluran tertinggi dicapai oleh BTN sebanyak 3.785 unit, BRI sebanyak 983 unit, BNI sebanyak 849 unit, BJB sebanyak 752 unit, Bank Jambi sebanyak 189 unit, Bank Sulselbar sebanyak 144 unit hingga Artha Graha sebanyak 132 unit. Kemudian, Bank Jatim Syariah sebanyak 124 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 58 unit dan Bank Kalsel syariah sebanyak 54 unit.
Follow Berita Okezone di Google News