Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Impor Garam Meresahkan! Petani Menjerit, Mau Makan Apa?

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 24 Maret 2021 |17:41 WIB
 Impor Garam Meresahkan! Petani Menjerit, Mau Makan Apa?
Ilustrasi Garam (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk melakukan impor garam pada akhir Maret 2021. Namun, kebijakan itu dinilai akan merugikan para petani yang menggantungkan hidup dari keberadaan garam.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Witjaksono mengatakan, pihaknya telah melihat dan mendengar di lapangan, dari para petani garam di Indramayu, Cirebon Jawa Barat, Jawa Timur dan dari Nusa Tenggara Timur, mereka menyatakan keresahan. Bahkan produksi garam mereka yang tidak terserap pasar, bahkan harga di petani mencapai Rp100-Rp300 per kilogramnya.

"(Impor), ini tentu sangat meresahkan, daerah-daerah ini memproduksi lebih dari separuh produksi garam nasional dan mereka menjerit," ujar dia dalam telekonferensi, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Impor Garam Lebih dari 1,7 Juta Ton, Susi Pudjiastuti: Petani Akan Hancur 

Sesuai RPJMN, lanjut dia, bahwa pada tahun 2021 produksi garam nasional adalah 3 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional berkisar pada angka 4 juta ton. Apabila pemerintah impor 3 juta ton itu petani kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok.

"Kalau ini jadi impor petani mau makan apa? Anak-anak mereka mau sekolah pakai apa? Bahkan kemarin di lapangan, kita mendengar mereka memanen garam itu hanya bisa untuk membeli 15 kilogram (Kg) beras, sangat menyayat hati," ungkap dia.

Dia menjelaskan, apabila dibiarkan terus seperti ini maka petani akan menjadi pihak yang paling dirugikan. Sehingga para petani berpotensi alih profesi dan lahan garam berpotensi alih fungsi.

"Maka negara kita akan benar-benar bergantung pada impor garam, tidak berdaulat lagi pada sektor pangan nasional," tutur dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement