Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UMKM Orientasi Ekspor Diperbanyak, Ini Keuntungannya

Taufik Fajar , Jurnalis-Jum'at, 26 Maret 2021 |10:29 WIB
UMKM Orientasi Ekspor Diperbanyak, Ini Keuntungannya
Ekspor-Impor Perdagangan di Pelabuhan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah mengembangkan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah. Kali ini, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendampingi UMKM berorientasi ekspor.

Kerja sama ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada hari kamis oleh Direktur Eksekutif LPEI D. James Rompas dengan Bupati Kendal Dico Ganinduto di Kendal dan disaksikan oleh Menteri Keuangan RI. Pada saat yang bersamaan ditempat yang berbeda, penandatangan Nota Kesepahaman kerja sama juga dilakukan oleh Agus Windiarto, Direktur Pelaksana III dengan Pemerintah Kabupaten Demak di Demak yang disaksikan oleh Wakil Menteri Keuangan RI.

Baca juga: BLT UMKM Cair, Yuk Persiapkan Syaratnya

Dalam kerja sama tersebut, LPEI akan membuka Program Pelatihan Tematik Ekspor untuk IKM dan UMKM di Kendal dan Demak dengan tujuan meningkatkan kemampuan para pelaku usaha untuk dapat menghasilkan produk berorientasi ekspor yang unggul dan berdaya saing. Kerja sama ini akan berlaku hingga 25 Maret 2022 dan dapat diperpanjang.

D. James Rompas mengatakan, program pelatihan tematik ekspor ini sejalan dengan misi LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, dimana salah satu mandatnya mendorong pengembangan ekspor nasional. Hal ini juga merupakan bagian dari Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang sudah diselenggarakan LPEI sejak 2015 lalu.

Baca juga: BLT UMKM Cair, Pedagang Minta Jangan Dipersulit

’’LPEI memiliki program CPNE yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha hingga mencetak eksportir baru. Program ini kami laksanakan secara berkelanjutan selama satu tahun. Di awal tahun ini, LPEI kembali membuka kelas pelatihan bagi pelaku UMKM Berorientasi Ekspor,’’ kata James dalam keterangan tertulis, Jumat (25/3/2021).

James menambahkan, selama 2020, CPNE LPEI dilaksanakan secara virtual dengan mengikutsertakan UMKM yang tersebar di wilayah Yogyakarta, Makassar, dan Kalimantan. Meski dilakukan secara virtual, LPEI mampu melahirkan 21 eksportir baru dimana empat diantaranya berasal dari Wilayah Indonesia Timur. Ke 21 eksportir baru binaan LPEI ini bergerak di berbagai sektor yang diantaranya furnitur serta makanan dan minuman.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement