JAKARTA - Pemerintah belum memutuskan lokasi pembangunan smelter PT Freeport Indonesia. Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengungkapkan bahwa proses pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur mengalami keterlambatan akibat pandemi Covid-19.
Sambil menunggu pembangunan tersebut, pemerintah mendapatkan tawaran dari pihak lain yakni Tsingshan dari China untuk membangun smelter di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.
Baca Juga: Soal Smelter, Menteri ESDM Bakal Kenakan Sanksi ke Freeport
"Ini kita lakukan pembahasan. Keputusan apakah akan di Halmahera atau terus di Gresik itu belum diambil," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, Rabu (31/3/2021).
Meski begitu, dia memastikan pembangunan smelter di Gresik tetap berjalan. Hingga kini Freeport sudah mengeluarkan investasi sebesar USD300 juta di Gresik.
Baca Juga: Sempat Terkendala Pandemi, Proyek Smelter Nikel di Kolaka Beroperasi 2024
"Jadi kita tetap serius ke sana sampai keputusan final bahwa kita akan ke mana," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Freeport Indonesia dan perusahaan asal China, Tsingshan Group akan melakukan penandatanganan perjanjian untuk pembangunan smelter di di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.