JAKARTA – Generasi milenial adalah generasi yang lahir pada kurun waktu 1980-an dan 1990-an, di mana kalangan tertua dari generasi ini mulai memasuki dunia kerja di akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan populasi produktif atau angkatan kerja di tahun 2020 mencapai 179 juta orang, dan milenial dengan umur sekitar 21-36 tahun berkontribusi sebesar 63,5 juta orang dari populasi tersebut.
Baca juga: 8 Kutipan Inspirasi Presiden-Presiden AS, Jadi Motivasi bagi Para Pengusaha
Walaupun di lingkungan kerja tidak bisa memberi stereotip tertentu berdasarkan kapan pekerja lahir, namun ada beberapa perbedaan terukur tentang kapan dan bagaimana generasi milenial dibesarkan dan dididik, dan memahami perbedaan ini dapat memudahkan pengelolaan mereka di dunia kerja.
Berikut ulasan bagaimana mengelola atau mengatur generasi milenial di dunia kerja, dilansir dari The Balance, Selasa (13/4/2021).
Baca juga:Karier Vs Menikah, Milenial Pilih Mana?
Jadikan Kerja Tim sebagai Bagian dari Budaya Perusahaan
Salah satu perubahan dalam kurikulum pendidikan selama beberapa dekade ketika generasi milenial bersekolah adalah peningkatan pada kerja tim dan tugas kelompok. Dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sudah umum bagi anggota generasi ini untuk diminta menyelesaikan tugas sebagai bagian dari tim.
Dengan budaya bekerja dalam tim ini, perusahaan akan dapat memanfaatkan apa saja yang bisa menjadi kekuatan bagi beberapa karyawan generasi milenial.
Manfaatkan Literasi Elektronik Mereka
Milenial adalah generasi pertama yang tumbuh dengan internet sebagai bagian keseharian mereka. Mereka adalah yang pertama memanfaatkan teknologi yang menghubungkan orang secara dalam jaringan. Pengalaman dan pengetahuan ini dapat membantu memperluas komunikasi baik secara internal maupun eksternal untuk perusahaan.