Dia menuturkan, data dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur memang menunjukkan ekspansi sejak Oktober tahun 2020 hingga Maret 2021. Namun, dari penjualan sektor ritel belum menunjukkan adanya perbaikan.
"Di sektor ritel, indikatornya belum begitu menggembirakan. Kalau kita melihat sampai dengan bulan Februari bahkan Maret, prediksinya masih kontraksi secara year on year (yoy). Jadi sinyalnya belum terlalu kuat, makanya potensi untuk kontraksi di kuartal I ada," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 akan tumbuh 7% hingga 8% seiring dengan menggeliatnya aktivitas ekonomi.
(Feby Novalius)