“Ini yang membuat Wika jatuh bangun tapi tetap bangun terus kita,” ucapnya.
Meskipun begitu lanjut Agung, perseroan masih mampu bertahan dan tetap mencatatkan keuntungan ditengah pandemi covid-19. Hal ini tidak terlepas dari upaya perseroan, di mana masing-masing perusahaan dan anak usaha memiliki portofolio yang berbeda-beda sehingga tidak terjadi bentrokan.
“Kita ada beberapa portofolio yang berbeda-beda gitu ya dari induk sampai anak jadi kalah satu reality mati, maka makan perusahaan beton precast jadi sampai sekarang masih eksis,” jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)