JAKARTA - Adanya kesenjangan industri pengolahan di sektor makanan dan minuman yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Padahal, bahan baku lebih banyak tersebar di pulau-pulau lain di luar Jawa.
Hal ini dilontarkan Pengurus Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Bidang Kerjasama Luar Negeri, Iwan Winardi setelah mendengar keluhan dari berbagai pelaku usaha seperti di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Menurut mereka, lebih dari 52 persen industri pengolahan masih terdapat di Pulau Jawa.
 Baca juga: Covid-19 Ubah Pola Konsumsi, Industri Makanan Jangan Gagap Teknologi
"Teman-teman dari Sumatera mengeluhkan, ada bahan-bahan baik, kopi, ikan dan seterusnya, tetapi hampir 52 persen itu terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sementara potensi lainnya baik di Sulawesi, Kalimantan, Papua ini masih di bawah 10 persen," katanya dalam acara 500K Eksportir Baru, Senin (19/4/2021).
Hal tersebut menjadi tantangan ke depan, bagaimana mendistribusikan berbagai produk dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
 Baca juga: Mamang Bakso Boedjangan Balas 'Surat Cinta' Burger King, Begini Isinya
"Jadi infrastruktur untuk pengolahan FnB ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Ini yang menjadi tantangan men-sharing-kan bahan baku yang tumbuh di semua area di semua pulau termasuk mendistribusikannya," ujar dia.
Follow Berita Okezone di Google News