Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bahlil: Sejarah! Investasi di Luar Jawa Tembus Rp114,4 Triliun

Ferdi Rantung , Jurnalis-Senin, 26 April 2021 |14:10 WIB
Bahlil: Sejarah! Investasi di Luar Jawa Tembus Rp114,4 Triliun
Investasi (Ilustrasi: Okezone)
A
A
A

JAKARTA Investasi di luar Pulau Jawa mendominasi realisasi investasi triwulan I 2021. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi di luar Jawa selama triwulan I 2021 lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memaparkan investasi di luar Jawa Rp114,4 triliun atau setara dengan 52,1%. Sementara di Jawa tercatat hanya sebesar Rp105,3 triliun atau setara dengan 47,9%.

Baca Juga: Mission Completed, Investasi Rp517,6 Triliun Mangkrak Beres

Bahlil mengatakan, hal ini merupakan sejarah baru pertama pasca reformasi, sebab realisasi investasi di Luar Pulau Jawa menjadi tertinggi. Pada kuartal IV-2020 kemarin, selisihnya hanya tipis sekitar 0,5%. Namun terjadi pada kuartal I-2021 mengalami selisih itu menjadi lebar atau naik lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Rumor Jadi Menteri Investasi, Bahlil: Saya Harus Tahu Diri

"Kuartal pertama 2021 selisihnya sudah mulai melebar 52,1% tumbuh secara year on year nya 11,7%. Sementara di Pulau Jawa Minus 2,7%," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan pertama 2021 secara virtual, Senin (26/4/2021).

Bahlil menilai dengan tumbuhnya realisasi investasi di Luar Pulau Jawa, mengindikasikan pemerataan pertumbuhan ekonomi, serta kawasan-kawasan luar pulau Jawa itu sudah mulai membaik. Hal ini, imbuh Bhalil, tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo dalam 5 tahun terakhir.

"Harus diakui di negara manapun bahwa pembangunan infrastruktur itu merupakan sebuah instrumen pertama untuk bagaimana menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang diiringi dengan masuknya investasi," jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement