JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) belum mendapat arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perihal rencana Initial Public Offering (IPO). Meski begitu, pemegang saham sudah memasukkan perseroan dalam daftar perusahaan yang akan melantai ke Bursa Efek Indonesia (BRI).
Juru Bicara dan Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto menyebut, pihaknya belum menerima arahan dari Menteri BUMN, Erick Thohir, perihal pencatatan saham di pasar modal (capital market) tersebut.
Baca Juga:Â Pesanan Vaksin Mandiri Segera Tiba di Indonesia
Karena itu, manajemen belum dapat memastikan kapan IPO akan dilakukan. Sementara, pemegang saham akan mendorong BUMN yang melantai di pasar perdana hingga 2023 mendatang.
"Belum ada arahan (Kementerian BUMN) lebih lanjut mas," ujar Bambang saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga:Â 30 Juta Bahan Baku Covid-19 Asal Sinovac Segera Mendarat di Indonesia
Bambang juga enggan menjelaskan kapan pembahasan IPO akan dilakukan manajemen Holding BUMN Farmasi itu. Pembicaraan lebih lanjut akan dilakukan usai Kementerian BUMN memberikan arahan. "Kami belum dapat arahan lebih lanjut," kata dia.
Saat ini Bio Farma sudah menjalankan tugasnya sebagai induk perusahaan BUMN. Dimana, anggota holdingnya terdiri dari Kimia Farma Tbk dan Indofarma Tbk. Selain sebagai holding, perusahaan tetap fokus pada core business atau bisnis inti sebagai produsen vaksin dan antisera dalam negeri.