JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai investasi yang direalisasikan industri pengolahan menembus Rp88,3 triliun hingga triwulan I-2021.Angka ini naik 38% dibanding capaian pada periode yang sama tahun lalu Rp64 triliun.
“Dari Rp88,3 triliun tersebut, sektor manufaktur memberikan kontribusi signifikan hingga 40,2% terhadap total nilai investasi di Indonesia yang mencapai Rp219,7 triliun,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga:Â Realisasi Investasi Naik 4,3%, Apa Dampaknya ke Ekonomi RI?
Realisasi investasi nasional tersebut naik 4,3% dibanding pada triwulan I-2020 (Rp210,7 triliun). Rincian nilai investasi sektor industri manufaktur pada triwulan I-2021, yaitu berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp23 triliun serta penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp65,3 triliun.
Jumlah sumbangsih tersebut melonjak dibanding perolehan pada periode yang sama tahun lalu, yakni PMDN sekitar Rp19,8 triliun dan PMA (Rp44,2 triliun).
Baca Juga:Â Singapura Rajai Investasi RI
Adapun dua sektor manufaktur yang mencatatkan performa gemilang dalam menggelontorkan dananya sepanjang kuartal pertama tahun ini adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp27,9 triliun (berkontribusi 12,7%). serta industri makanan sebesar Rp21,7 triliun (9,9%).
“Kami sangat memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang masih semangat untuk melakukan ekspansi di tanah air, meskipun diterpa tekanan dampak pandemi Covid-19. Ini sebuah kepercayaan yang berharga, yang juga akan membawa multiplier effect bagi upaya pemulihan ekonomi nasional,” papar Agus.
Sebab, selama ini investasi sektor industri berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal, menggerakkan sektor industri kecil, dan memacu ekspor ke pasar global. Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk menjaga aktivitas sektor industri agar tetap bisa berproduksi.
Follow Berita Okezone di Google News