JAKARTA - Musibah tenggelamnya KRI Nanggala 402 perlu diikuti dengan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penganggaran ketahanan nasional, termasuk ketersediaan investasi dan ketimpangan anggaran antarmatra.
Hal ini membuat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana untuk meningkatkan anggaran perawatan pada Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista).
Baca juga: Bertemu Kyai, Menko Luhut Mohon Doa untuk Keluarga Awak KRI Nanggala 402
Direktur Jendral Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengatakan akan meningkatkan kualitas belanja negara. Terutama dalam hal alutsista.
"Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas belanja alutsistanya," kata Isa saat dihubungi MNC Portal, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Terkuak! Kapal Selam Canggih Amerika USS Bullhead Juga Tenggelam di Laut Bali
Kata dia, Perbaikan kualitas belanja bisa dilakukan dengan pemilihan sumber pembiayaan yang tepat. Salah satunya dari pinjaman luar negeri.
"Bisa dengan menggunakan dana APBN saja, atau dengan mengombinasikannya dengan pinjaman dari dalam atau luar negeri," tandasnya.
Sebelumnya, Ekonom Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat mengatakan nggaran Alutsista saat ini mengalami ketimpangan antar matra. Tercatat bahwa pada APBN 2020 TNI AD dengan alokasi alutsista sebesar Rp4,5 miliar, Sementara, TNI AL alokasi alutsista Rp4,1 miliar dan TNI AU alokasi alutsista Rp2,1 miliar.
"Selain ketimpangan antar matra, alokasi peremajaan alutsista dibandingkan komponen lain- lain juga terbilang kecil. Total alokasi alutsista sebesar Rp10,7 miliar dealnya masing-masing matra memiliki anggaran peremajaan Alutsista sekitar Rp45-50 miliar pertahun atau total Rp135-150 miliar," imbuhnya.
(Fakhri Rezy)