JAKARTA - Perkembangan pasar bebas berbasis e-commerce yang dikuasai produk impor, menjadi perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurutnya, pemerintah harus membuat regulasi yang mengatur pasar digital sehingga produk lokal memiliki peluang yang sama besar.
Senator asal Jawa Timur itu turut menyorot laporan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang menyatakan 93% pasar digital diisi oleh produk impor.
Baca Juga:Â Peternak Ayam Terancam Bangkrut Gegara Impor dari Brasil
"Itu kan artinya produk lokal kita hanya 7% saja. Ini harus menjadi perhatian bersama, karena UKM kita bisa tergerus kalau kondisi ini tidak diperbaiki," tutur LaNyalla, Selasa (11/5/2021).
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur ini menilai, perkembangan pasar digital Indonesia sebenarnya sangat besar. Sayangnya, peran produk lokal masih sangat kecil sehingga perlu digenjot agar bisa tumbuh lebih besar.
Baca Juga:Â Siap-Siap! Harga Baju Impor Akan Lebih Mahal
"Pemerintah harus mampu mengatur mekanisme pasar digital agar Indonesia tidak hanya menjadi market, tetapi juga menjadi produsen yang dapat mendominasi pasar," sebutnya.
Untuk itu, LaNyalla meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuat berbagai inisiatif agar produk lokal bisa semakin meningkat di pasar digital. Selain regulasi yang baik, pendampingan kepada kelompok usaha kecil juga diharapkan dilakukan semaksimal mungkin.
"Masalah yang harus jadi perhatian juga soal kemampuan pelaku UKM dan UMKM dalam hal penggunaan teknologi. Ada banyak mbah-mbah di daerah yang punya produk lokal berkualitas tinggi yang tidak kalah saing. Persoalannya, mereka belum melek teknologi makanya butuh pendampingan intens," papar LaNyalla.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News