Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pedoman Rasulullah dalam Berbisnis, Jangan Memaksakan Diri Bekerja di Luar Kemampuan

Fariza Rizky Ananda , Jurnalis-Selasa, 11 Mei 2021 |03:31 WIB
Pedoman Rasulullah dalam Berbisnis, Jangan Memaksakan Diri Bekerja di Luar Kemampuan
Al-Quran (Foto: Ilustrasi Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Pentingnya memberikan tugas atau pekerjaan sesuai dengan kemampuan karyawan merupakan salah satu bentuk profesionalisme yang dilakukan oleh seorang pemimpin atau pemberi kerja. Bahkan, hal tersebut sudah ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dilansir dari buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Selasa (11/5/2021), profesionalisme ini juga berlaku bagi karyawan untuk tidak terlalu memaksakan diri untuk bekerja di luar bidang dan kompetensinya, karena hanya akan merugikan dirinya sendiri.

Baca Juga: Kunci Sukses Promosi Ala Nabi Muhammad SAW, Menghindari Sumpah Berlebihan

Rasulullah bersabda, "Apabila amanat disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya, berkata seseorang: bagaimana caranya menyia-nyiakan amanat ya Rasulullah? Berkata Nabi: apabila diserahkan sesuatu pekerjaan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya." (HR. Bukhari).

Profesionalisme dan kompetensi terhadap sebuah pekerjaan adalah dua hal yang saling berkaitan, namun kadang ada individu yang memaksakan diri mengerjakan sebuah pekerjaan yang bukan bidangnya sehingga yang terjadi adalah kerugian, baik dari sisi waktu pelaksanaan pekerjaan maupun kerugian materil.

Baca Juga: Prinsip-Prinsip Berdagang yang Baik Sesuai Petunjuk Nabi Muhammad SAW

Allah berfirman, "Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya." (QS al-Isra [17]: 36).

Profesionalisme bukan berarti memaksakan diri untuk menyelesaikan semua pekerjaan tanpa ada pengetahuan yang mencukupi. Bukan juga bersikap sok tahu atau merasa paling mengerti padahal yang diketahui belum tentu benar. Egoisme yang terlalu tinggi terkadang menutupi pandangan yang objektif dalam menyelesaikan sebuah masalah.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement