JAKARTA - Pemerintah tengah percaya diri perekonomian Indonesia pada kuartal II-2021 tumbuh positif. Bukan tanpa sebab, pasalnya momentum ramadan dan idulfitri terjadi peningkatan konsumsi dan daya beli masyarakat. Tak tanggung-tanggung, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyampaikan, perekonomian Indonesia pada Kuartal II-2021 akan tumbuh positif sebesar tujuh persen.
Meningkatnya daya beli masyarakat pada momentum lebaran, bisa menjadi salah satu pendongkrak dan penopang harapan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021, untuk bisa berada di kisaran target pemerintah, bahkan hingga akhir tahun 2021. Sebagai catatan, perekonomian Indonesia belum pernah mencapai angka tujuh persen. Sejak 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen setiap tahunnya.
Baca Juga:Â Larangan Mudik Berakhir, Penumpang Kereta Tak Wajib Bawa Surat Tugas
Meski demikian, optimisme pemerintah dinilai akan tepat sasaran. Ekonom perbankan Joshua Pardede mengungkapkan momentum idulfitri menjadi salah satu faktor penting. Meskipun terdapat kebijakan larangan mudik, secara keseluruhan dari sisi permintaan, daya beli masyarakat mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan pengendalian Covid-19 oleh pemerintah.
Baca Juga:Â Pasca-Larangan Mudik, Bandara Sesuaikan Jam Operasional
UMKM memberi kontribusi jumbo pada perekonomian nasional, yakni 60 persen. Dewan Pertimbangan Apindo Nina Tursinah menerangkan, meski pemerintah telah memberikan sejumlah stimulus terhadap UMKM, masih banyak UMKM yang belum bisa bergerak karena pemberian stimulus rersebut.