Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

9 Fakta Menarik GoTo IPO dan Dual Listing

Fariza Rizky Ananda , Jurnalis-Sabtu, 22 Mei 2021 |06:05 WIB
9 Fakta Menarik GoTo IPO dan Dual Listing
Gojek-Tokopedia. (Foto: Okezone.com/Dokumentasi GoTo)
A
A
A

7. GoTo berpotensi tingkatkan market cap sektor digital

Meskipun IPO dari perusahaan berbasis teknologi digital belum memberikan dampak signifikan di pasar modal Indonesia, namun Nafan optimis GoTo akan menjadi pembeda jika nantinya jadi melantai di Bursa.

"Memang sebenarnya IPO di sisi teknologi digital di Tanah Air masih belum memberikan dampak yang luar biasa ya, saat ini kan perbankan yang market cap nya luar biasa, mudah-mudahan dengan adanya IPO GoTo ini bisa berpotensi meningkatkan market cap pada sektor digital berbasis teknologi. Ini juga mendorong perusahaan-perusahaan unicorn lainnya untuk melakukan kebijakan IPO, jadi kan perlahan market cap pasar modal kita perlahan akan menguat," ujar Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama.

8. Nilai valuasi GoTo mencapai Rp572 triliun

Merger Gojek dengan Tokopedia diprediksi memiliki nilai valuasi hingga Rp572 triliun. Merger kedua perusahaan teknologi ini pun dinilai mampu menggairahkan pasar, terutama sektor logistik barang maupun e-commerce.

Dilihat dari sejarah dana Gojek hingga 2019 dan Tokopedia hingga 2020, GoTo memiliki valuasi setidaknya senilai 18 miliar Amerika Serikat atau lebih dari Rp257 triliun. Tokopedia adalah start up unicorn dari Indonesia, begitu juga dengan Gojek menyandang predikat decacorn.

9. GoTo akan sumbang 2% PDB Indonesia

Dikutip dari keterangan persnya, GoTo memberikan kontribusi sebesar 2% terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Indonesia 2020 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.434,2 triliun.

Dengan demikian angka kontribusi GoTo setidaknya berada dikisaran Rp308 triliun. GoTo sendiri mengklaim mencatat Total Gross Transaction Value (GTV) secara grup lebih dari 22 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp314 triliun pada tahun 2020.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement