Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penanganan Kasus Jiwasraya-Asabri Jangan Sampai Ganggu Perekonomian

Antara , Jurnalis-Kamis, 27 Mei 2021 |17:23 WIB
   Penanganan Kasus Jiwasraya-Asabri Jangan Sampai Ganggu Perekonomian
Penegakan Hukum (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Penanganan kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri yang masih terus bergulir di pengadilan dinilai harus cepat diselesaikan dan ditangani dengan baik agar tidak mengganggu perekonomian nasional.

“Kasus Jiwasraya dan Asabri soal penyitaan aset para tersangka, kenyataannya telah berdampak pada sejumlah perusahaan terutama yang disebut-sebut terkait dengan tersangka,” kata Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Indonesia Piter Abdullah dalam pernyaannya di Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: Ekonomi Minus 0,74% Melompat Jadi 7%, Jokowi: Bukan Barang Mudah 

Menurut Piter, imbasnya saat ini kepercayaan lembaga keuangan dan pembiayaan, termasuk mitra pemasok terhadap beberapa perusahaan semakin menurun, salah satunya dialami perusahaan sektor pertambangan yang tercatat di pasar modal, PT SMR Utama Tbk.

Manajemen perusahaan itu menyatakan kesulitan mencari pinjaman untuk pembiayaan alat berat dan suku cadang, akibatnya sangat mempengaruhi operasional dan kelangsungan bisnis perusahaan.

“Apa yang dialami SMR Utama merupakan imbas penegakan hukum, khususnya penyitaan, oleh kejaksaan yang dinilai telah merugikan roda ekonomi dan keberlangsungan bisnis perusahaan. Siapapun akan khawatir, karena pasti akan dikaitkan (perkara Jiwasraya dan Asabri)," kata Piter.

Baca Juga: BKPN Beri Rekomendasi Penyelesaian Kasus Jiwasraya ke Presiden Jokowi 

Untuk itu ujarnya, manajemen SMR Utama harus segera melokalisir persoalan ini dan hanya bisa dilakukan dengan kerja sama yang baik dengan semua pihak, dengan penegak hukum, dengan pemerintah agar semuanya benar-benar terlokalisir penyelesaiannya.

"Jika dibiarkan, kecenderungannya bisa akan berdampak memburuk, kepercayaan masyarakat pada dunia usaha dan pasar modal akan pudar. Yang pasti, kondisi sebuah perusahaan besar sekapasitas SMRU saat ini terbukti belum membaik," ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement