BANDUNG BARAT - Perajin tahu di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku pasrah dengan seruan mogok produksi selama tiga hari. Hari ini pun masih meliburkan pegawai dan tidak memproduksi tahu hingga Minggu (30/5/2021).
Perajin tahu warga Kampung Ciwantani, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, A Sumarna mengaku mengikuti seruan mogok produksi selama tiga hari karena rekan sesama seprofesinya juga tidak produksi.
Baca Juga: Februari, Apakah Harga Tahu dan Tempe Turun?
"Kalau selebaran resmi tidak ada ke saya, tapi ada rekaman video ajakan untuk tidak produksi dulu tiga hari," ucapnya, Jumat (28/5/2021).
Pria yang sudah 10 tahun menjalankan usaha produksi tahu ini mengakui, salah satu alasan aksi mogok produksi dikarenakan protes terhadap harga kedelai yang terus melambung. Saat ini harganya sudah mencapai Rp10.800/kg padahal normalnya hanya Rp7.500/kg.
Baca Juga: Ditegur DPR, Importir Kedelai Jangan Hanya Bisa Impor
Kondisi kenaikan itu sudah terjadi sejak enam bulan yang lalu dimana kenaikan harganya bertahap. Akan tetapi hingga kini harga kedelai terus merangkak naik tanpa ada tanda-tanda akan turun. Padahal perajin tidak ingin menaikan harga jual yang bisa membebani masyarakat.
"Paling kita kurangin ukuran saja, karena kalau naikan harga gak enak sama pelanggan," imbuhnya.