JAKARTA – Serikat pekerja Indonesia berencana akan melanjutkan kampanye boikot Indomaret di berbagai daerah pada 3 Juni. Diketahui, langkah ini dilakukan guna mencari solusi terbaik terkait perselihan yang terjadi antara pihak buruh dan manajemen PT Indomarco Prismatama.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy mengatakan, jika dilihat secara umum sektor-sektor yang mempekerjakan banyak pekerja misalnya ritel dan manufaktur memang secara upah ternyata relatif lebih kecil.
Baca Juga: Ribut Buruh Vs Indomaret soal THR Berujung Boikot, Kemnaker Jadi 'Wasit'
“Meskipun mereka para pekerja ini punya andil yang besar dalam perekonomian secara keseluruhan, tetapi kalau dilihat dari kenyataan memang masih belum sampai ke titik optimal. Artinya, masih ada pekerjaan rumah,” katanya dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (2/6/2021).
Menurut dia, dengan adanya kasus Indomaret terkait pembayaran THR, ini melanjutkan cerita bahwa kesejahteraan buruh di Indonesia memang relatif rendah.
Baca Juga: Buruh Boikot Produk, Indomaret Ditaksir Bisa Kehilangan Pendapatan Rp1 Triliun
Lanjutnya, mengingat kondisi pemulihan ekonomi di Indonesia sudah jauh lebih baik, akan tetapi harus dilihat apakah pemulihan juga terjadi di beberapa perusahaan. Hal ini dilakukan agar mencegah terjadinya kasus seperti Indomaret tersebut.